PENYIMPANAN DAN PENANGANAN PELUMAS


Penyimpanan Pelumas
Pelumas dalam kemasan bila dimungkinkan harus disimpan di bawah atap, di mana pelumas tersebut tidak akan terpengaruh oleh cuaca. Kemasan kecil seperti kaleng harus selalu disimpan dalam ruang yang beratap, sebagaimana juga semua kemasan bila telah dibuka dan sebagian isinya sudah dipakai harus ditutup rapat kembali. Bila tidak memiliki gudang tertutup atau beratap, dan drum pelumas harus disimpan diruang penyimpanan terbuka, maka, beberapa tindakan pencegahan tertentu harus dipertimbangkan.

Drum sebaiknya ditimbun dalam keadaan tidur dengan posisi tutup-tutupnya membentuk garis horizontal (jam tiga dan jam sembilan) dan harus diberi alas kayu agar tidak bersinggungan dengan tanah guna mencegah terjadinya korosi pada bagian bawah drum. Drum pelumas jangan sekali-kali diletakkan langsung dipermukaan yang mengandung asam/garam yang dapat merusak logam. Pada setiap ujung timbunan drum harus diberi pasak agar tidak bergerak. Pemeriksaan harus dilakukan secara teratur guna menemukan kebocoran dan untuk memastikan bahwa tanda pengenalnya tetap jelas terbaca.
Bila oleh suatu sebab drum harus disimpan dengan berdiri, drum harus berdiri lepas dari tanah dan diletakkan dengan lubang penutupnya di bawah. Bilamana hal ini tidak dapat dilakukan drumnya harus dimiringkan agar air hujan tidak dapat berkumpul dan menggenangi lubang penutupnya. Kontaminasi dengan air tidak diinginkan, dan kita sering tidak sadar bahwa uap air dalam udara dapat memasuki drum melalui tutup yang kelihatannya baik.
Drum yang ditimbun berdiri di tempat terbuka dan terkena panas siang hari akan menjadi panas dan akan menjadi dingin pada malam hari. Hal ini menghasilkan ekspansi dan penyusutan isi udara dalam drum. Siang hari karena panas, volume udara akan mengembang dan pada malam hari terjadi pendinginan sehingga volume udara akan menyusut dan tekanan menjadi vakum. Perubahan tekanan yang terjadi cukup besar yang menyebabkan gerakan memompa, yang dikenal sebagai peristiwa bernapasnya drum pelumas, ketika udara dipaksakan keluar pada siang hari dan ditarik masuk di malam hari. Karena itu bila lubang penutup tempat pernapasan itu dikelilingi oleh air maka sedikit air dapat terhisap masuk dalam drum dan dalam beberapa waktu dapat terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak.
Sekali segel dipecahkan dan tutupnya dibuka, maka selalu terdapat bahaya bahwa debu, pasir dan serat halus dapat masuk ke dalam. Bila pelumas itu tidak dipakai, tutuplah kemasan itu sebagaimana mestinya. Kontaminasi tersebut yang akhirnya masuk ke dalam mesin, dapat menyebabkan kerusakan atau keausan, atau menghalangi saluran minyak, yang menyebabkan kerusakan total akibat kurangnya pelumas.
Drum pelumas atau kemasan lain, jangan sekali-kali dibuka dengan cara membuat lubang besar atau membuka salah satu ujungnya, karena sekalipun lubangnya tetap ditutup oleh penutup kayu atau penutup lainya, kemungkinan meningkatnya kontaminasi sangat besar. Hal yang sama dengan itu adalah kebiasaan buruk untuk menciduk pelumas dengan bejana terbuka atau gayung, karena hal itu tidak hanya memungkinkan debu untuk masuk, tetapi bagian luar penciduk itu mungkin kotor. karena itu drum harus ditidurkan di atas di tempat-tempat kayu yang cukup tinggi dan pelumas dikeluarkan melalui keran yang di bawahnya ditaruh baki untuk menangkap tetesan.
Cara lain adalah mendirikan drumnya dan mengambilnya dengan pompa tangan. Pipa penghisap pompa dimasukkan ke dalam lubang besarnya drum.
Bilamana pelumas disimpan dalam bentuk curah, maka terdapat kemungkinan bahwa air atau hasil kondensasi uap air akan terkumpul dan debu halus masuk ke dalam tangki dengan hasil akhir satu lapisan seperti lumpur terjadi didasar tangki dan pada waktunya menyebabkan kontaminasi pelumas.
Karena itu disarankan agar mempunyai tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan alas seperti kerucut atau dengan kemiringan tertentu yang dilengkapi dengan keran pembuangan, yang memungkinkan operator secara berkala dapat mengeluarkan kotoran. Bila memungkinkan, tangki penyimpanan curah harus dibersihkan secara berkala. Drum Gemuk Lumas harus mempunyai lubang besar, di mana untuk mencegah masuknya kotoran atau air, agar penutupnya selalu dikembalikan dengan baik dan kuat, segera sesudah setiap pengambilan yang dibutuhkan.
Suhu ekstrim tidak baik bagi pelumas, jangan sekali-kali menyimpannya ditempat yang terlalu panas, juga tidak baik untuk membiarkannya dalam waktu lama pada kondisi sangat dingin.
Penanganan Pelumas
Sebagian besar manfaat penyimpanan pelumas yang baik dapat hilang bila pelumas itu terkontaminasi ketika dalam perjalanan dari tempat penimbunan ke mesin. Tangki (container) yang dipakai untuk mengangkut pelumas ke tempat kerja dan untuk penyimpanan dalam jumlah kecil, harus selalu bersih dan diberi penutup untuk mencegah masuknya debu dan kotoran. Secara berkala tangki itu harus dibersihkan dan harus diperhatikan untuk mengelap dan mengeringkannya sebelum memakainya kembali. Sama dengan peralatan lain, tangki (container) harus selalu bersih sekali, untuk itu gunakanlah lap atau majun. Jangan memakai lap katun dan wol lepas karena cenderung meninggalkan serat yang akhirnya masuk kedalam mesin dan menyumbat aliran pelumas.
Disarankan untuk menggunakan bejana yang terpisah dan ditandai dengan jelas bagi setiap jenis pelumas agar kontaminasi jenis yang satu oleh jenis yang lain tidak terjadi. Pelumas bekas dan kotor harus ditaruh di bejana khusus dan disimpan dalam tempat penyimpanan yang terpisah dan ditandai dengan jelas, sampai dimusnahkan/dibuang. Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk menjaga agar pelumas bekas tidak dapat mengkontaminasi pelumas dan gemuk lumas baru.
Pada umumnya, tindakan pencegahan untuk menjaga kebersihan, lebih penting bagi gemuk daripada bagi minyak pelumas. Selalu terdapat kemungkinan bahwa kotoran dalam minyak dapat terendapkan ke dasar tangki atau container, sehingga tidak mengganggu. Dengan gemuk hal ini tidak dapat terjadi dan setiap debu halus atau kontaminan lain yang masuk dalam gemuk akan masuk ke dalam pelumasan mesin, cepat ataupun lambat.
Gemuk lebih peka terhadap pengaruh suhu dan sirkulasi suhu dibanding minyak. Suhu tinggi atau terkena suhu yang agak tinggi yang cukup lama (misalnya matahari tropis) dapat menyebabkan minyaknya melepaskan diri dari gemuk yang menyebabkan gemuknya kehilangan beberapa sifat pelumasannya. Petrolatum dan beberapa jenis gemuk tertentu dapat menjadi cair oleh pemanasan, dan waktu kembali dingin dapat kembali kekondisi semula, tetapi ini merupakan perkecualian karena kebanyakan gemuk akan rusak bila ditangani dengan cara demikian. Karena itu, jangan sekalikali memanaskan gemuk untuk menjadi cair.
Pelumasan mesin harus diawasi oleh seorang yang bertanggung jawab dan harus dijadikan suatu prosedur rutin. Bila misalnya suatu mesin harus setiap hari diberi minyak dengan "Oil Can" maka harus menjadi rutin untuk melakukan pekerjaan ini setiap pagi sebelum mulai menjalankannya. Sebagai contoh bila pelumasan mingguan dengan gemuk lumas diperlukan, sebaiknya gemuk di berikan setiap Senin pagi atau terakhir sebelum liburan pada hari Minggu. Setiap operator harus mengetahui jenis pelumas yang "direkomendasikan" bagi peralatan dibawah tanggung jawabnya dan pemberian pelumas yang tepat serta harus tersedia peralatan penanganan pelumas baginya.
Ketika pelumas dikeluarkan, jumlahnya harus diatur dan pencatatannya harus dipelihara. Catatan tempat penyimpanan harus memperlihatkan jumlah yang dikeluarkan dan catatan harus dibuat untuk setiap mesin atau peralatan. Dengan cara ini dapat dilakukan pengecekan secara teratur tentang pemakaian dan dapat dilihat setiap perubahan yang mencolok. Hal ini harus selalu di periksa. Konsumsi yang meningkat sering merupakan suatu tanda awal bahwa mesin perlu direparasi, atau sistem pelumasannya perlu pembetulan, kemungkinan lain hal itu disebabkan terlalu banyak pelumas yang diberikan oleh operator pada mesin.